MALANG KOTA – Peran stakeholder guna mengejar target herd immunity atau kekebalan kelompok terus digeber. Yang teranyar, hari ini (6/8) Universitas Brawijaya (UB) Malang mulai menggelar vaksinasi massal.
Bertempat di gedung Samantha Krida sebanyak 5 ribu peserta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Para peserta tersebut antara lain terdiri dari mahasiswa UB dan para kaum disabilitas. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara langsung meninjau pelaksanaan vaksinasi di lingkungan perguruan tinggi tersebut.
“Jadi hari ini mahasiswa dan keluarganya untuk pertama kali, kalau dosen sudah seratus persen. Sementara ini tercatat lima ribu,” terang Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS. Dia menjelaskan, kegiatan ini rencananya akan berlangsung selama empat hari. “Mulai hari ini sampai empat hari kedepan,” imbuhnya.
Ada dua jenis vaksin yang disiapkan dalam kegiatan tersebut, yakni Sinovac dan Sinopharm. Nuhfil menambahkan, dalam pelaksanaan vaksinasi ini pihaknya banyak dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kalau kurang kami minta tambah, Insyaallah bisa karena tentu menyesuaikan dengan ketersediaan disana,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi langkah UB yang berpatisipasi dalam program akselerasi vaksin. “Pada dasarnya, ini diluar kuota kabupaten dan kota. Harapannya kegiatan serupa dapat dilakukan terus sampai jatuh tempo dosis kedua,” ucapnya.
Baginya, Malang Raya memang perlu perhatian khusus untuk percepatan vaksin. “Ini penting karena memang satu wilayah aglomerasi, karena adanya interaksi masyarakat antar wilayah, bahkan luar provinsi dan negeri. Ini melihat dari Surabaya Raya dan kedua wilayah tersebut butuh perhatian dalam akselerasi vaksin,” pungkasnya.
Pewarta: Biyan Mudzaky