21.3 C
Malang
Monday, 5 June 2023

FIP Unikama Ingatkan Lulusan Jadi Tenaga Pendidik Profesional

MALANG KOTA – Sebanyak 287 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) resmi dinyatakan lulus, Jumat (6/8). Diikuti lima program studi (prodi) yang ada, yudisium semester genap tahun ajaran 2020/2021 tersebut dipimpin langsung oleh Dekan FIP Unikama Dr Triwahyudianto S Pd MSi.

“Selamat sukses kepada anda yang saat ini mengikuti yudisium dan mahasiswa yang memperoleh IPK (indeks prestasi kumulatif) tertinggi. Semoga ilmunya bermanfaat baik untuk perkembangan keilmuan anda terlebih bermanfaat praktis untuk menjawab tantangan layanan profesional di masa yang akan datang,” ujarnya.

Jajaran Dekanat FIP Unikama beserta kaprodi mengadiri acara yudisium, Jumat (6/8). (Ist)

Dia juga berharap, pengukuhan kelulusan peserta yudisium ini menjadi bekal untuk menegakkan kebenaran dan kejujuran dengan mengedepankan nilai-nilai keberagaman, menjunjung tinggi toleransi sebagai jati diri Unikama sebagai kampus multikultural.

“Sebagai lulusan pendidikan di era digital ini, tentunya harus memiliki kompetensi pedagogik kepribadian sosial dan professional, serta dapat menjalankan tugas berbasis teknologi digital. Teknologi digital ini sebagian memang bisa menggantikan atau membantu peran guru terutama dalam aspek pengajaran yang bertumpu pada transfer of knowledge, technology dan skill, ” terangnya.

Namun, tidak semua teknologi bisa menggantikan atau membantu peran seorang guru. Karena tugas seorang guru itu membentuk karakter mental, kepribadian, dan sikap melalui penanaman nilai-nilai luhur yang berbasis pada agama dan budaya nilai-nilai luhur melalui cinta kasih. Jadi, lulusan Unikama harus bisa menjadi guru yang dapat mengikuti setiap perkembangan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur yang ada.

Adapun 287 mahasiswa yang mengikuti yudisium hari ini terbagi dari lima prodi. Antara lain yakni Prodi Sarjana Pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK) sebanyak 17 mahasiswa, Prodi Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan (PPKn) 19 mahasiswa, Prodi Pendidikan Geografi sebanyak 40 mahasiswa, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebanyak 179 mahasiswa, dan Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) sebanyak 32 mahasiswa.

Sementara lulusan terbaik dari Prodi PGSD diraih oleh Inge Lailati dengan IPK 3,94 dan di Prodi Pendidikan Geografi diraih oleh Petrus Nono Lewar dengan IPK 3,89. Sedangkan di Prodi PG PAUD, predikat lulusan terbarik diraih oleh Novita Anggraini dengan IPK 3,79, Prodi PPKn diraih oleh Yeremia Klaudius Waji dengan IPK 3,70, dan Prodi BK diraih oleh Veronika Bota Goran dengan IPK 3,60.

Sebagai lulusan terbaik dari prodi PGSD, Inge Lailati mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Unikama dan juga Dosen dari FIP yang telah membimbing mahasiswa dan membekali ilmu yang bemanfaat bagi mereka kedepannya. “Setelah berhasil untuk lulus dari Pendidikan Strata 1 ini jangan cepat berpuas diri. Banyak pelajaran dan pengalaman baru yang akan kita dapatkan pada lembaran baru nantinya. Dengan gelar (sarjana) pendidikan yang kita peroleh ini dapat meningkatkan kualitas diri kita baik soft skill maupun hard skill. Jangan pernah bosan untuk belajar, karena belajar itu dilakukan sepanjang hayat dan bisa dilakukan dimana dan kapan saja,” katanya.

 

Pewarta : JPRM – Roisyatul Mufidah

MALANG KOTA – Sebanyak 287 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) resmi dinyatakan lulus, Jumat (6/8). Diikuti lima program studi (prodi) yang ada, yudisium semester genap tahun ajaran 2020/2021 tersebut dipimpin langsung oleh Dekan FIP Unikama Dr Triwahyudianto S Pd MSi.

“Selamat sukses kepada anda yang saat ini mengikuti yudisium dan mahasiswa yang memperoleh IPK (indeks prestasi kumulatif) tertinggi. Semoga ilmunya bermanfaat baik untuk perkembangan keilmuan anda terlebih bermanfaat praktis untuk menjawab tantangan layanan profesional di masa yang akan datang,” ujarnya.

Jajaran Dekanat FIP Unikama beserta kaprodi mengadiri acara yudisium, Jumat (6/8). (Ist)

Dia juga berharap, pengukuhan kelulusan peserta yudisium ini menjadi bekal untuk menegakkan kebenaran dan kejujuran dengan mengedepankan nilai-nilai keberagaman, menjunjung tinggi toleransi sebagai jati diri Unikama sebagai kampus multikultural.

“Sebagai lulusan pendidikan di era digital ini, tentunya harus memiliki kompetensi pedagogik kepribadian sosial dan professional, serta dapat menjalankan tugas berbasis teknologi digital. Teknologi digital ini sebagian memang bisa menggantikan atau membantu peran guru terutama dalam aspek pengajaran yang bertumpu pada transfer of knowledge, technology dan skill, ” terangnya.

Namun, tidak semua teknologi bisa menggantikan atau membantu peran seorang guru. Karena tugas seorang guru itu membentuk karakter mental, kepribadian, dan sikap melalui penanaman nilai-nilai luhur yang berbasis pada agama dan budaya nilai-nilai luhur melalui cinta kasih. Jadi, lulusan Unikama harus bisa menjadi guru yang dapat mengikuti setiap perkembangan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur yang ada.

Adapun 287 mahasiswa yang mengikuti yudisium hari ini terbagi dari lima prodi. Antara lain yakni Prodi Sarjana Pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK) sebanyak 17 mahasiswa, Prodi Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan (PPKn) 19 mahasiswa, Prodi Pendidikan Geografi sebanyak 40 mahasiswa, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebanyak 179 mahasiswa, dan Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) sebanyak 32 mahasiswa.

Sementara lulusan terbaik dari Prodi PGSD diraih oleh Inge Lailati dengan IPK 3,94 dan di Prodi Pendidikan Geografi diraih oleh Petrus Nono Lewar dengan IPK 3,89. Sedangkan di Prodi PG PAUD, predikat lulusan terbarik diraih oleh Novita Anggraini dengan IPK 3,79, Prodi PPKn diraih oleh Yeremia Klaudius Waji dengan IPK 3,70, dan Prodi BK diraih oleh Veronika Bota Goran dengan IPK 3,60.

Sebagai lulusan terbaik dari prodi PGSD, Inge Lailati mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Unikama dan juga Dosen dari FIP yang telah membimbing mahasiswa dan membekali ilmu yang bemanfaat bagi mereka kedepannya. “Setelah berhasil untuk lulus dari Pendidikan Strata 1 ini jangan cepat berpuas diri. Banyak pelajaran dan pengalaman baru yang akan kita dapatkan pada lembaran baru nantinya. Dengan gelar (sarjana) pendidikan yang kita peroleh ini dapat meningkatkan kualitas diri kita baik soft skill maupun hard skill. Jangan pernah bosan untuk belajar, karena belajar itu dilakukan sepanjang hayat dan bisa dilakukan dimana dan kapan saja,” katanya.

 

Pewarta : JPRM – Roisyatul Mufidah

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru