PEMBEKALAN: Para jajaran rektorat dan dekanat Unisma di acara pembekalan Wisudawan Fakultas Agama Islam Unisma, Kamis (12/5/2022). Di acara pembekalan wisudawan tersebut Prof M. Mas'ud Said PhD hadir secara luring. (UNISMA FOR RADAR MALANG)
MALANG- Lembaga pendidikan tinggi khususnya di Jawa Timur harus lebih dapat memastikan calon wisudawan untuk turut berkontribusi kepada Indonesia Emas 20145 dan berperan kepada peradaban dunia. Demikian dikatakan Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) Prof M. Mas’ud Said PhD di acara pembekalan Wisudawan Fakultas Agama Islam Unisma, Kamis (12/5/2022). Prof Mas’ud hadir secara luring dalam acara pembekalan wisudawan tersebut.
Prof Mas’ud mengatakan imbauan ini terkait dengan tantangan Indonesia ke dapan dan dihubungkan dengan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka ( MBKM ) yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek.
VIRTUAL: Prof M. Mas’ud Said PhD yang hadir secara luring di acara pembekalan Wisudawan Fakultas Agama Islam Unisma, Kamis (12/5/2022). (UNISMA FOR RADAR MALANG)
Pembekalan yang dilakukan oleh Prof Mas’ud tersebut berlangsung dengan gayeng. Beragam ilustrasi serta joke mengenai mutu lulusan dan keinginan jadi orang serba cepat, bisa membuat suasana tidak kaku. Â Prof Mas’ud Said dengan gayanya yang khas, bisa penjabarkan intisari tagline Unisma Dari NU, untuk Indonesia dan Peradaban Dunia yang dihubungkan dengan tugas lulusan Unisma di masyarakat serta lingkungan yang berubah dengan cepat. Â Tagline yang terinspirasi dari nilai-nilai Aswaja Tawassuth ( berada di tengah), Tawazzun ( toleran ), Taawwun ( saling bantu – kontributif), Iktidal ( bersikap adil) dipandang pas dengan tantangan Indonesia ke depan dan kebutuhan utuk menjawab tantangan peradaban dunia di masa yang akan datang yang sekarang masih belum adil dan belum seimbang antara berbagai tempat di dunia.
Prof Masud Said mengingatkan bahwa alumni Unisma harus berkontribusi pada lingkungan dengan menguatkan ilmu pengetahuannya, memperkuat karakter atau akhlaq dan menguatkan gerakan untuk merubah peradaban dunia yang lebih tertib, lebih damai, sejahtera dan multikultural. Kalau lulus harus tetap menjaga peradaban dengan karakter yang kuat. ” Tentu dengan kemampuan masing-masing dimulai dari lingkungan terkecil, bahkan dimulai dari diri sendiri” lanjutnya.
Turut hadir pula dalam acara Yudicium itu jajaran Dekanat seperi Drs H Anwar Sa’dullah, Dr H Muh. Hanief dan Dr Rosichin Mansur. Turut mendampingi pula Kaprodi Magister PAI dan HKI Pascasarjana, Dr Afifulloh MPd, Dr Nur Hasan, Dr M. Muslim, Dr Sulistiono, Dr Fita Mustafida dan Dr Mutiara Sari dengan para dosen dan karyawan sebagai panitia penyelenggara.  M. Mas’ud Said yang memiliki pengalaman nasional dan menjadi salah satu ilmuwan muslim di MUI itu meyakinkan bahwa apabila lulusan lulusan itu menyempurnakan ilmunya dengan mengambil pendidikan jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau membekali pengalaman yang lebih luas dengan menjaga karakter dan jati diri maka akan menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. (*/mas)
MALANG- Lembaga pendidikan tinggi khususnya di Jawa Timur harus lebih dapat memastikan calon wisudawan untuk turut berkontribusi kepada Indonesia Emas 20145 dan berperan kepada peradaban dunia. Demikian dikatakan Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) Prof M. Mas’ud Said PhD di acara pembekalan Wisudawan Fakultas Agama Islam Unisma, Kamis (12/5/2022). Prof Mas’ud hadir secara luring dalam acara pembekalan wisudawan tersebut.
Prof Mas’ud mengatakan imbauan ini terkait dengan tantangan Indonesia ke dapan dan dihubungkan dengan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka ( MBKM ) yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek.
VIRTUAL: Prof M. Mas’ud Said PhD yang hadir secara luring di acara pembekalan Wisudawan Fakultas Agama Islam Unisma, Kamis (12/5/2022). (UNISMA FOR RADAR MALANG)
Pembekalan yang dilakukan oleh Prof Mas’ud tersebut berlangsung dengan gayeng. Beragam ilustrasi serta joke mengenai mutu lulusan dan keinginan jadi orang serba cepat, bisa membuat suasana tidak kaku. Â Prof Mas’ud Said dengan gayanya yang khas, bisa penjabarkan intisari tagline Unisma Dari NU, untuk Indonesia dan Peradaban Dunia yang dihubungkan dengan tugas lulusan Unisma di masyarakat serta lingkungan yang berubah dengan cepat. Â Tagline yang terinspirasi dari nilai-nilai Aswaja Tawassuth ( berada di tengah), Tawazzun ( toleran ), Taawwun ( saling bantu – kontributif), Iktidal ( bersikap adil) dipandang pas dengan tantangan Indonesia ke depan dan kebutuhan utuk menjawab tantangan peradaban dunia di masa yang akan datang yang sekarang masih belum adil dan belum seimbang antara berbagai tempat di dunia.
Prof Masud Said mengingatkan bahwa alumni Unisma harus berkontribusi pada lingkungan dengan menguatkan ilmu pengetahuannya, memperkuat karakter atau akhlaq dan menguatkan gerakan untuk merubah peradaban dunia yang lebih tertib, lebih damai, sejahtera dan multikultural. Kalau lulus harus tetap menjaga peradaban dengan karakter yang kuat. ” Tentu dengan kemampuan masing-masing dimulai dari lingkungan terkecil, bahkan dimulai dari diri sendiri” lanjutnya.
Turut hadir pula dalam acara Yudicium itu jajaran Dekanat seperi Drs H Anwar Sa’dullah, Dr H Muh. Hanief dan Dr Rosichin Mansur. Turut mendampingi pula Kaprodi Magister PAI dan HKI Pascasarjana, Dr Afifulloh MPd, Dr Nur Hasan, Dr M. Muslim, Dr Sulistiono, Dr Fita Mustafida dan Dr Mutiara Sari dengan para dosen dan karyawan sebagai panitia penyelenggara.  M. Mas’ud Said yang memiliki pengalaman nasional dan menjadi salah satu ilmuwan muslim di MUI itu meyakinkan bahwa apabila lulusan lulusan itu menyempurnakan ilmunya dengan mengambil pendidikan jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau membekali pengalaman yang lebih luas dengan menjaga karakter dan jati diri maka akan menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik. (*/mas)