Selama tiga hari full, 150 mahasiswa UNMER Malang digembleng dalam pelatihan Entreprenur Hub. Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa pilihan yang disaring dari 2.000 orang. Goal-nya, tercipta pebisnis-pebisnis muda sukses. Bahkan secara khusus, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki hadir memberikan motivasi di hari terakhir, Rabu (15/3) kemarin.
………………………………………………….
MALANG KOTA – Kehadiran Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki di Balai Merdeka UNMER Malang Rabu (15/3) membawa harapan besar bagi kampus ini. Terutama dalam upayanya mencetak entrepreneur muda sejak di bangku kuliah. Apalagi, peluang membuka bisnis baru masih terbuka lebar.
Teten-sapaan akrabnya- mengatakan, saat ini jumlah pengusaha di Indonesia masih sangat rendah. Hanya berkisar 3,4 persen saja. Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia tertinggal jauh. Thailand saja sudah diangka 4,5 persen. Sementara itu Singapura 8,6 persen. “Kalau negara-negara maju prosentasenya lebih dari 10 persen,” ucapnya.

Data dan fakta itulah yang membuatnya berani menyimpulkan bahwa Indonesia masih membutuhkan banyak pengusaha untuk meningkatkan persentasenya. “Kami terus melakukan sosialisasi program Satu Juta Pengusaha, salah satunya dengan menggandeng berbagai kampus di Indonesia,” ujar dia.
Teten mencontohkan UNMER Malang yang sangat getol melaksanakan program Entrepreneur Hub untuk mencetak pebisnis-pebisnis muda. “Kampus memiliki peran sangat vital dalam melahirkan penguasa muda dari kalangan mahasiswa. Tantangan kampus saat ini tidak hanya dalam hal inovasi produk saja, tetapi lebih pada pengembangan bisnis, pemasaran, hingga masalah permodalan,” terangnya. “Kalau hanya produksi kripik saja kan tidak perlu kampus,” sambung dia.
Untuk itu Teten berharap kampus bisa memberikan solusi terkait permodalan usaha. Sebab, selama ini untuk memulai bisnis, modal sering menjadi batu sandungan. Dia juga menyoroti terkiat produk-produk UMKM yang minim akses terhadap bahan baku lokal. Sehingga, banyak produk UMKM yang dihasilkan dari bahan-bahan baku yang didatangkan dari luar negeri. “Jadi produk itu dirakitnya saja di Indonesia, Namun, bahan bakunya semua dari luar negeri,” tandasnya.

Rektor UNMER Malang Prof Dr Anwar Sanusi mengatakan, pihaknya sepakat dan akan terus mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha di kalangan mahasiswa. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan penyesuaian materi-materi perkuliahan yang mempunyai orientasi pada entrepreneurship. “Kami akan terus mendukung mahasiswa untuk berwirausaha. Bagi yang sudah memulai, kami akan dorong dalam pengembangan usahanya,” ucap dia. “Mahasiswa bisa mengajukan ide bisnis dalam sebuah proposal penelitian. Jika ide tersebut menarik dan prospektif, bisa jadi mendapatkan suntikan dana dari kampus,” ungkapnya.
Untuk diketahui, selama tiga hari mengikuti Program Entreprenur Hub, mahasiswa dibekali dengan beberapa materi. Misalnya pada hari pertama, Senin (13/3) lalu, mereka mendapatkan pengetahuan tentang Technopreneurship; Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan dalam Rangka Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa. Beberapa pematerii dihadirkan, termasuk alumni yang telah menjadi pengusaha sukses.
Sedangkan di hari kedua atau Selasa (14/3), peserta melakukan visit lapangan dan bertemu langsung dengan pengusaha-pengusaha yang telah berhasil mengembangkan usahanya. “Program ini bukan hanya memberikan pelatihan atau workshop saja, tetapi juga memberikan akses masuk dalam networking usaha,” tegas Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah. (dre/ima/nen)