21.6 C
Malang
Thursday, 23 March 2023

Hemat Biaya Listrik, Sekolah Pasang 10 Panel Surya

MALANG KOTA – SDN Lowokwaru 1 kini tak lagi mengandalkan pasokan listrik dari PLN. Sebab, sekolah tersebut baru saja memasang 10 panel surya (solar cell) dengan daya masing-masing 550 watt. Itu artinya, saat ini ada sebanyak 5.500 watt daya listrik yang bisa dihasilkan dari 10 panel surya tersebut menjadi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)

Kepala SDN Lowokwaru 1 Kurniati mengatakan, PLTS tersebut merupakan hibah dari salah seorang alumnus SDN Lowokwaru 1 Nur Pamudji. Pemasangan panel surya dilakukan sejak akhir Januari lalu.

”Kami baru menerapkan migrasi ke PLTS itu per 17 Februari lalu,” kata dia.

Meski bukan satu-satunya sekolah yang menggunakan PLTS, Kurniati mengklain jumlah panel surya yang terpasang terbanyak jika dibanding sekolah lain.

”Sekolah lain ada juga yang menggunakan tapi tidak sebesar ini. Mungkin hanya dua kelas saja,” imbuhnya. Pihaknya mengaku untuk operasional sekolah saat ini SDN Lowokwaru 1 hanya mengandalkan dari PLTS tersebut.

Keberadaan PLTS yang terpasang tersebut ke depan juga akan digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa. Sehingga, siswa tidak hanya belajar terkait teori penggunaan PLTS saja. Namun, juga bisa melihat dan mengamati cara kerja sebuah perangkat PLTS yang ada di sekolahnya itu.

Dengan adanya 10 panel surya, pengeluaran untuk membayar listrik bisa ditekan. Dengan kata lain lebih hemat. Kurniati berharap semua sekolah bisa menerapkan hal tersebut untuk mendukung energi yang ramah lingkungan. (dre/adn)

MALANG KOTA – SDN Lowokwaru 1 kini tak lagi mengandalkan pasokan listrik dari PLN. Sebab, sekolah tersebut baru saja memasang 10 panel surya (solar cell) dengan daya masing-masing 550 watt. Itu artinya, saat ini ada sebanyak 5.500 watt daya listrik yang bisa dihasilkan dari 10 panel surya tersebut menjadi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)

Kepala SDN Lowokwaru 1 Kurniati mengatakan, PLTS tersebut merupakan hibah dari salah seorang alumnus SDN Lowokwaru 1 Nur Pamudji. Pemasangan panel surya dilakukan sejak akhir Januari lalu.

”Kami baru menerapkan migrasi ke PLTS itu per 17 Februari lalu,” kata dia.

Meski bukan satu-satunya sekolah yang menggunakan PLTS, Kurniati mengklain jumlah panel surya yang terpasang terbanyak jika dibanding sekolah lain.

”Sekolah lain ada juga yang menggunakan tapi tidak sebesar ini. Mungkin hanya dua kelas saja,” imbuhnya. Pihaknya mengaku untuk operasional sekolah saat ini SDN Lowokwaru 1 hanya mengandalkan dari PLTS tersebut.

Keberadaan PLTS yang terpasang tersebut ke depan juga akan digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa. Sehingga, siswa tidak hanya belajar terkait teori penggunaan PLTS saja. Namun, juga bisa melihat dan mengamati cara kerja sebuah perangkat PLTS yang ada di sekolahnya itu.

Dengan adanya 10 panel surya, pengeluaran untuk membayar listrik bisa ditekan. Dengan kata lain lebih hemat. Kurniati berharap semua sekolah bisa menerapkan hal tersebut untuk mendukung energi yang ramah lingkungan. (dre/adn)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru