MALANG KOTA – Kerja keras civitas akademika Universitas Islam Malang (Unisma) dalam memberikan layanan pendidikan kembali mendapat apresiasi. Unisma meraih peringkat pertama perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik di Malang Raya dari total 56 PTS versi Kementerian Pendidikan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Hal ini diungkapkan Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi dalam konferensi pers, Minggu (25/7). “Sesuai dengan data yang sudah kami peroleh, Unisma meraih peringkat pertama dari 56 perguruan tinggi swasta di Malang Raya,” ujarnya.
Di tingkat nasional, Unisma masuk urutan 44 dari total 4.670 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PTS di seluruh Indonesia. Sementara untuk tingkat PTS, Unisma berada diurutan 14 dari total 4.593 PTS di Indonesia.
Sedangkan di tingkat Jawa timur, Unisma berada di peringkat 9 dari 350 PTN dan PTS yang ada. Sementara di level PTS se-Jatim, Unisma berada di urutan 3 dari 328 kampus swasta. ”Untuk kategori kampus tingkat Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia, Unisma meraih peringkat pertama,” jelasnya.
Untuk mendapat peringkat dari Kemendikbud Ristek tentu tidak mudah. Ada empat aspek utama yang harus dipenuhi perguruan tinggi. Mulai dari mutu sumber daya manusia dan mahasiswa (input), pengelolaan kelembagaan perguruan tinggi (proses), capaian kinerja jangka pendek yang dicapai oleh perguruan tinggi (output), dan capaian kinerja jangka panjang perguruan tinggi (outcome).
“Selain mendapat peringkat, Unisma juga banjir prestasi terkait perolehan hibah dari Kemendikbud, ada 14 yang kami dapatkan,” tambahnya.
Perolehan hibah pertama adalah prestasi terkait penerapan hibah kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka di empat program studi (prodi). Yakni ilmu hukum, pendidikan matematika, pendidikan bahasa Inggris, dan teknik sipil. Dan itu, menjadi landasan untuk mengembangkan perombakan kurikulum di prodi lainnya.
Kedua, Unisma mendapatkan bantuan dana transfer kredit Internasional. Dimana, ini diperuntukkan mahasiswa yang berkuliah di luar negeri, dengan tiga prodi yakni pendidikan bahasa Inggris, akuntansi, dan ilmu administrasi.
Ketiga, bantuan dana inovasi pembelajaran dan teknologi untuk mahasiswa berkebutuhan khusus. Sementara yang ke empat, penyelenggara pendidikan yang bekerja sama dengan lembaga kepala sekolah. Dimana nantinya, akan memberikan pendidikan dan pelatihan kepala sekolah di Jawa timur.
Kelima, bantuan dana penanggulangan pendidikan jarak jauh yang kaitannya dengan mempersiapkan media pembelajaran secara jauh, seperti saat pandemi ini. Keenam, mengembangkan gerakan revolusi mental di era pandemi.
Menurut Maskuri, NU sudah berkiprah dalam sumber daya manusia saat ini. Dan Unisma menjadi perguruan tinggi lokomotif dalam peradaban bangsa. Sebagai perguruan tinggi besar yang terkemuka di Indonesia, para jajaran rektorat, dekanat, dan para dosen Unisma selalu support untuk kemajuan perguruan tinggi.
Pewarta: Roisyatul Mufidah (CJ3)