24.2 C
Malang
Sunday, 26 March 2023

FP UB Latih Petani Giripurno Batu Olah Limbah Sayuran Jadi Obat Kumur

KOTA BATU – Di tangan orang yang tepat, sampah tak hanya menjadi limbah yang mengotori lingkungan. Seperti yang dilakukan oleh dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) ini. Mereka berhasil mengedukasi para petani di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu untuk mengolah sampah pertanian menjadi cairan cuci mulut alias obat kumur.

Seperti diketahui, selama ini petani sayur di Kota Batu masih belum memiliki terobosan untuk mengelola limbah hasil panen mereka. Bahan yang digunakan antara lain berupa sortiran wortel, kubis, dan sawi.

Pendampingan tersebut dilaksanakan pada Minggu (25/10) dengan agenda pembuatan eco enzim dari sampah pertanian. Sebagai informasi, eco enzim merupakan metode pengolahan sampah yang difermentasi dengan gula dan air.

Ketua Dosen Berkarya UB Prof Yayuk Yuliati mengatakan, eco enzim memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Di antaranya dapat membersihkan kuman dan virus di bagian mulut, rongga tenggorokan, dan hidung.

Caranya mudah. Cukup berkumur-kumur menggunakan larutan eco enzim. “Bisa juga dioleskan ke bagian tubuh yang luka tergores, luka bakar, memar, dan pegal linu,” katanya.

Guru besar (gubes) bidang sosiologi pertanian itu menambahkan, manfaat lainnya adalah dapat dijadikan sebagai pupuk cair. Cara membuatnya yakni eco enzim dicampur dengan air secukupnya. Lalu disemprotkan ke tanaman. Dalam beberapa minggu kemudian, tanaman tumbuh lebih cepat dari pada tanpa perlakuan eco enzim.

Sementara itu, fasilitator eco enzim Dr Riyanti menjelaskan, eco enzim bisa mengurangi volume sampah pertanian. Sebab sampah pertanian yang sudah tak terpakai sejatinya memiliki nilai guna. Hal itu karena tanaman pertanian memiliki kandungan organik lebih baik jika dibanding unsur kimia. “Kita tahu limbah sampah dari pertanian jika tidak bisa dipanen menjadi bahan makanan masih bisa digunakan hal lain yang jauh lebih bermanfaat,” ucapnya. (adn/dan/rmc)

 

KOTA BATU – Di tangan orang yang tepat, sampah tak hanya menjadi limbah yang mengotori lingkungan. Seperti yang dilakukan oleh dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) ini. Mereka berhasil mengedukasi para petani di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu untuk mengolah sampah pertanian menjadi cairan cuci mulut alias obat kumur.

Seperti diketahui, selama ini petani sayur di Kota Batu masih belum memiliki terobosan untuk mengelola limbah hasil panen mereka. Bahan yang digunakan antara lain berupa sortiran wortel, kubis, dan sawi.

Pendampingan tersebut dilaksanakan pada Minggu (25/10) dengan agenda pembuatan eco enzim dari sampah pertanian. Sebagai informasi, eco enzim merupakan metode pengolahan sampah yang difermentasi dengan gula dan air.

Ketua Dosen Berkarya UB Prof Yayuk Yuliati mengatakan, eco enzim memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan. Di antaranya dapat membersihkan kuman dan virus di bagian mulut, rongga tenggorokan, dan hidung.

Caranya mudah. Cukup berkumur-kumur menggunakan larutan eco enzim. “Bisa juga dioleskan ke bagian tubuh yang luka tergores, luka bakar, memar, dan pegal linu,” katanya.

Guru besar (gubes) bidang sosiologi pertanian itu menambahkan, manfaat lainnya adalah dapat dijadikan sebagai pupuk cair. Cara membuatnya yakni eco enzim dicampur dengan air secukupnya. Lalu disemprotkan ke tanaman. Dalam beberapa minggu kemudian, tanaman tumbuh lebih cepat dari pada tanpa perlakuan eco enzim.

Sementara itu, fasilitator eco enzim Dr Riyanti menjelaskan, eco enzim bisa mengurangi volume sampah pertanian. Sebab sampah pertanian yang sudah tak terpakai sejatinya memiliki nilai guna. Hal itu karena tanaman pertanian memiliki kandungan organik lebih baik jika dibanding unsur kimia. “Kita tahu limbah sampah dari pertanian jika tidak bisa dipanen menjadi bahan makanan masih bisa digunakan hal lain yang jauh lebih bermanfaat,” ucapnya. (adn/dan/rmc)

 

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru