MALANG KOTA – Untuk ketigabelas kalinya sejak 2008 secara berturut-turut, STIE Malangkucecwara (ABM) kembali sukses meraih penghargaan Anugerah Kampus Unggulan (AKU) 2021. Penghargaan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur (Jatim) itu diterima pada agenda Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Tinggi LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur di Grand Mercure Malang Mirama, Rabu (24/11).
Ketua STIE Malangkucecwara (ABM) Drs Bunyamin MM PhD menyampaikan setiap tahunnya AKU merupakan satu anugerah spesial untuk sivitas. Dikatakan spesial, sebab saat ini kondisi internal banyak berubah. Perubahan itu terjadi baik dari sisi kurikulum, kelembagaan, kemahasiswaan, aspek pembelajaran, riset dan pengabdian masyarakat. Semuanya perubahan itu membentuk transformasi yang dapat mengikuti perubahan lingkungan khususnya teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat sekali.
”Tentu saja AKU menjadi spesial karena di tahun sebelumnya barangkali isu perubahan lingkungan itu tidak terlalu mencuat. Tetapi saat ini kita merasa spesial walaupun sudah pernah menerimanya,” kata Beni, sapaan Bunyamin.
Selain itu, penghargaan AKU menjadi spesial karena menurut Beni merupakan buah hasil kerja sama seluruh sivitas akademika dan seluruh tenaga kependidikan. Ia menyebut tanpa kerja sama solid di era yang sungguh sangat menantang. Selain lingkungan eksternal kemudian kompetisi antar PT juga luar biasa.
”Datangnya PT baru yang di daerah, ini merupakan satu tantangan tersendiri yang menuntut kita untuk selalu berbuat lebih baik dan lebih baik. Saya sering menyampaikan pada teman-teman lakukan yang benar dan baik. Filsafat kami bagaimanapun badai yang terjadi, kualitas itu selalu nomor satu,” katanya.
Selanjutnya, ia berharap sivitas STIE Malangkucecwara (ABM) bakal membidik akreditasi internasional. Beberapa upaya yang dilakukan adalah pihaknya selalu membuka diri untuk melakukan networking sebanyak-banyaknya. Sebab visi misi dari sivitas adalah menjadi PT yang berorientasi global.
”Maka kami belajar dan melakukan networking dengan beberapa PT termasuk di dalam dan luar. Hingga sampai saat ini kami mendapatkan hibah baik dalam maupun luar negeri. Di antaranya, hibah erasmus+ dari uni eropa. Hanya ada beberapa PT di Jatim yang mendapatkan hibah ini. Ini sudah kali kedua, 3 tahun pertama sudah selesai,” paparnya.
Dra Tutik Arniati AK MM CA CBA sebagai Wakil Ketua 1 Bidang Akademik menambahkan ada 4 bidang yang menjadi kriteria penilaian AKU. Di antaranya, bidang kelembagaan dan kerja sama, bidang pendidikan dan tendik, bidang risbang dan inovasi, bidang pembelajaran dan kemahasiswaan.
”Ada penilaian tambahan yakni penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Contoh penerapan MBKM diantaranya, pertukaran pelajar ke Jepang, pertukaran 26 mahasiswa di dalam negeri, 26 mahasiswa magang di industri dan 6 mahasiswa mengajar program Kemendikbudristek,” imbuhnya. (bin/dik)