JAKARTA – Popularitas dan elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di Jawa Timur meningkat tajam. Ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan The Republic Institute pada 1-13 September 2021, khususnya di Provinsi Jawa Timur.
Dalam survei tersebut popularitas Airlangga naik menjadi 65,3 persen dari sebelumnya 35,6 persen. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 29,7 persen. Angka ini mengungguli beberapa nama-nama kandidat lain yang berseliweran dalam berbagai survei pilpres nasional. Misalnya Puan Maharani (60,7 persen), Susi Pudjiastuti (57,6 persen), Ridwan Kamil (55,7 persen), Muhaimin Iskandar (52,0 persen), La Nyalla (50,7 persen), dan Tito Karnavian (46,3 persen).
Sementara untuk popularitas capres tertinggi di mata masyarakat Jatim, masih didominasi oleh tokoh-tokoh yang sering dipublikasi oleh banyak media dan lembaga riset secara nasional. Misalnya Prabowo Subianto (98,8 persen), Khofifah (97,8 persen), Tri Rismaharini (85,8 persen), Sandiaga Uno (85,3 persen), Ganjar Pranowo (83,8 persen), Anies Baswedan (83,4 persen), Agus H. Yudhoyono (78,2 persen), dan Luhut Panjaitan (72,6 persen).
Sementara itu untuk tingkat keterpilihan atau elektabilitasnya, secara nasional Ganjar Pranowo berada diposisi tertinggi. Pria yang kini menjabat sebagai Gubernur Jateng itu memiliki elektabilitas sebesar 31,4 persen. Posisi ini diikuti Prabowo Subianto yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 23,0 persen. Sementara di posisi ketiga ditempati Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 12,3 persen.
Bagi masyarakat Jatim dalam survei tersebut, Airlangga Hartarto berhasil menempati urutan keempat dengan elektabilitas sebesar 4,5 persen. Kemudian diikuti Agus H. Yudhoyono 3,3 persen, Khofifah 3,2 persen, Tri Rismaharini 2,9 persen, Muhaimin Iskandar 2,2 persen, Ridwan Kamil 1,9 persen, Sandiaga Uno 1,5 persen, dan yang belum menentukan 11,6 persen.
Ini tentu sebuah kemajuan pesat bagi Airlangga yang kini mampu menduduki peringkat keempat dalam survey yang dilakukan oleh The Republic Institute. Dilihat dari sebaran pilihannya terhadap para calon kandidat presiden memang tampak sangat kuat di partai politiknya masing-masing dan organisasi yang dekat dengan mereka. Ini tergambar dari pemilih Ganjar Pranowo yang didukung oleh pemilih PDIP 52,5 persen, pemilih NU 31 persen dan pemilih Muhammadiyah 40 persen.
Sementara untuk Prabowo Subianto didukung oleh pemilih Gerindra 47 persen, pemilih NU 23 persen, pemilih Muhammadiyah 21 persen, Anies Baswedan didukung oleh pemilih PAN 25 persen, pemilih NU 11 persen, Muhammadiyah 18 persen.
Sementara Airlangga Hartarto didukung oleh pemilih Partai Golkar 21 persen, pemilih NU 3 persen, pemilih Muhammadiyah 7 persen. Agus H. Yudhoyono didukung oleh pemilih Demokrat 27 persen, pemilih NU 4 persen, pemilih Muhammadiyah 5 persen.
Dalam survei ini dilakukan dengan teknik pengambilan sampel multistage random sampling dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 1225 responden tersebar di 38 kabupaten dan kota di seluruh wilayah provinsi Jawa Timur.
Kemudian sampel diturunkan dari Provinsi ke tingkat Kabupaten/Kota, lalu ke tingkat Kecamatan, dilanjutkan ke tingkat Desa lalu diturunkan ke tingkat RT, Rumah dan menentukan subjek penelitiannya.
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan teknik wawancara yang dilakukan pada tanggal 1-13 September 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Multi-stage Random Sampling dengan margin of error sebesar 2,8 persen.
Pewarta: JPRM – Raoul Onley