MALANG KOTA – Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak kurang 360 hari atau setahun lagi. Sejumlah partai politik (parpol) di Kota Malang mulai bersiap menyambut pesta demokrasi tersebut.
Kini, parpol sedang mencari kandidat untuk diajukan maju mengisi 45 kursi DPRD Kota Malang.
Misalnya saja Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini membuka pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg).
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Malang Fathullah mengatakan, bacaleg yang mendaftarkan diri di tempatnya sudah memenuhi jumlah yang diinginkan, yakni mencapai 45 orang.
”Yang daftar lebih dari kebutuhan. ada sekitar 50 orang, tapi akan kami seleksi lagi. Sekarang saja masih ada yang daftar,” ujar Fathullah, kemarin.
|Baca Juga :
Persiapan Pemilu 2024, KPUD Kabupaten Malang Pangkas Jumlah TPS, Ada Apa?
Fathullah menjelaskan, para bacaleg harus mengikuti uji kelayakan. Baik untuk bacaleg incumbent atau petahana maupun anggota baru.
Nantinya, uji kelayakan akan dilakukan oleh penguji. Penguji tersebut berasal dari tokoh-tokoh masyarakat, kyai, hingga kalangan akademisi. (Bersambung di halaman selanjutnya)
MALANG KOTA – Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak kurang 360 hari atau setahun lagi. Sejumlah partai politik (parpol) di Kota Malang mulai bersiap menyambut pesta demokrasi tersebut.
Kini, parpol sedang mencari kandidat untuk diajukan maju mengisi 45 kursi DPRD Kota Malang.
Misalnya saja Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini membuka pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg).
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Malang Fathullah mengatakan, bacaleg yang mendaftarkan diri di tempatnya sudah memenuhi jumlah yang diinginkan, yakni mencapai 45 orang.
”Yang daftar lebih dari kebutuhan. ada sekitar 50 orang, tapi akan kami seleksi lagi. Sekarang saja masih ada yang daftar,” ujar Fathullah, kemarin.
|Baca Juga :
Persiapan Pemilu 2024, KPUD Kabupaten Malang Pangkas Jumlah TPS, Ada Apa?
Fathullah menjelaskan, para bacaleg harus mengikuti uji kelayakan. Baik untuk bacaleg incumbent atau petahana maupun anggota baru.
Nantinya, uji kelayakan akan dilakukan oleh penguji. Penguji tersebut berasal dari tokoh-tokoh masyarakat, kyai, hingga kalangan akademisi. (Bersambung di halaman selanjutnya)
