Panik Dengar Patrol Sahur, Heran Lihat Perempuan Tarawih
Dua tahun menjalani Ramadan di Indonesia, Sonko Yusuf menemukan banyak keunikan. Kali pertama mendengar musik patrol, mahasiswa asal Uganda itu panik. Juga heran melihat perempuan salat tarawih berjamaah di masjid.
FAJAR ANDRE SETIAWAN
SIANG kemarin (23/3), lobi gedung Asrama Edelweis Universitas Negeri Malang (UM) tak terlalu ramai. Di antara kursi-kursi yang kosong itu, tampak seorang mahasiswa berpakaian serba putih.
Dialah Sonko Yusuf, mahasiswa asal Uganda, Afrika Timur yang sudah dua tahun merasakan Ramadan di Indonesia, khususnya Kota Malang.
Dengan bahasa Indonesia yang sesekali bercampur Inggris, dia menceritakan pengalamannya menjalani puasa di Bumi Arema. Tahun pertama menjalani puasa di Indonesia, dia sering dikagetkan dengan aktivitas Ramadan.
”Saya sempat panik saat ada oprak atau patrol sahur,” kata Sonko yang tidak didampingi penerjemah itu.
Maklum, dia tidak pernah mendengar patrol sahur selama belasan tahun di Uganda. Negara yang dijuluki ”Mutiara Afrika” itu tidak pernah menggelar kegiatan atau ritual khusus untuk menyambut Ramadan.
Di Uganda, tidak ada bendanya bulan suci Ramadan dengan bulan-bulan lainnya. Di Umbrara, kota kelahiran Songko, tidak ada pasar takjil.
Baca Juga : Mural Konsep Afrika di Taman Jalan Depan JTP 2.
Dia juga tidak pernah merasakan nikmatnya ngabuburit sambil menunggu buka puasa. Di negara asalnya, Sonko terbiasa menjalani ibadah puasa sebagai minoritas.
Tidak ada acara buka bersama yang digelar semarak seperti di Indonesia. Dia hanya berbuka puasa dan sahur bersama keluarganya saja.
Bahkan, di momen-momen Ramadan dan Idul Fitri pun tidak ada mudik. ”Di sana, kalau sedang sekolah atau bekerja juga akan melakukan ibadah di tempat masing-masing. Tidak pulang kampung,” ujarnya.
Perbedaan budaya itulah yang membuat dia kaget, sekaligus menemukan kenikmatan menjalani puasa di Indonesia. Ketika kali pertama mendengar musik patrol, mulanya dia menduga ada keributan.
Apalagi, ada gerombolan orang yang melakukan oprak atau patrol sahur. Hatinya tenang setelah mendapat penjelasan dari teman-temannya di asrama, bahwa patrol sahur adalah aktivitas membangunkan orang agar sahur.
“Di Uganda tidak pernah ada seperti itu (patrol sahur). Jadi saya heran, tapi kegiatan itu menarik,” kata Sonko yang jangkung itu. (Bersambung ke halaman selanjutnya)