KOTA MALANG - Warga Malang masih banyak yang abai dengan situasi pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari perilaku sebagian masyarakat yang belum mematuhi aturan penerapan protokol kesehatan (prokes).
Keberadaan fasilitas umum (fasum) berupa trotoar di Jalan Ijen tampaknya mulai membutuhkan perhatian dari pemerintah kota. Fasum yang diperuntukkan penyandang difabel ini terlihat sudah mulai rusak.
BANTUAN sosial sudah mulai dikucurkan ke masyarakat. Saya, sebagai pemerhati pemerintahan, sosial, dan kemasyarakatan, mewanti-wanti kepada pemerintah supaya lebih hati-hati dalam proses penyalurannya.
Ini memang kasus lama. Tapi upaya pemerintah membebaskan lahan eks cucian mobil di Jalan Ki Ageng Gribig kok belum selesai ya? Kira-kira apa kendalanya? Mohon ada penjelasan kepada masyarakat. Kami berharap masalah ini cepat tuntas sehingga embong kembar Ki Ageng Gribig berfungsi secara maksimal.
Permisi, saya ingin melaporkan terkait fasilitas umum atau peristiwa di jalan raya Malang-Kepanjen. Untuk tingkat traffic sebesar itu, saya rasa sudah waktunya memperlebar jalan raya Malang-Kepanjen.
JALAN Raya Hanoman, Keduyo, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang ini rusak parah. Lubang aspal jalan terklihat besar-besar dan tentu berbahaya.
DI depan bundaran Universitas Brawijaya (UB), banyak kendaraan dari arah Sumbersari yang putar balik. Padahal di bundaran itu sudah terpasang rambu larangan putar balik.
Saya warga di Lawang, setiap hari hilir mudik bekerja di Kota Malang. Jika malam hari saat saya dinas malam, selau dikhawatirkan dengan proyek galian drainase di sisi timur sepanjang Jalan Raya Randu Agung-Singosari.
SAYA warga di Jalan Sawojajar 2, tepatnya di kawasan Jalan Cucak Rawun sisi utara, Kedungkandang, Kota Malang. Saya mengeluhkan, jika hujan, genangan airnya di jalanan seperti sungai. Padahal intensitas hujan menurut saya tak terlalu deras.