Alih fungsi lahan hutan di Kota Batu menjadi sorotan utama sebagai penyebab terjadinya banjir bandang di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kamis (4/11/21). Karena itu dalam koordinasi penanganan dan pengurangan risiko bencana di aula Kecamatan Bumiaji kemarin, salah satu rekomendasi adalah identifikasi ulang 600 hektar lahan hutan. Namun fakta baru penyebab banjir diurai Perum Jasa Tirta (PJT) I.
Pelanggan air Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Tirta harus bersabar. Sebab, perbaikan pipa transmisi yang putus akibat banjir bandang Kamis lalu (4/11) belum bisa segera tuntas. Butuh waktu dua hingga tiga hari ke depan untuk bisa mengembalikan pasokan air ke pelanggan secara normal.
Selain korban jiwa, banjir bandang yang melanda Kota Batu Kamis lalu (4/11) juga mengakibatkan kerugian material dalam jumlah besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat 43 bangunan rumah dengan kondisi rusak parah dan hilang, sementara 32 rumah terendam lumpur. Warga terdampak berharap pemerintah segera membantu proses pembangunan kembali rumah-rumah mereka.
Kepedulian masyarakat terhadap korban banjir bandang di sejumlah titik di Kota Batu langsung mengalir dari berbagai pihak. Salah satunya dari Jawa Pos Radar Malang. Selain menggalang dana dari masyarakat yang diumumkan melalui koran, kemarin (5/11) jajaran manajemen Jawa Pos radar Malang langsung terjun ke lokasi untuk memberikan bantuan awal berupa makanan dan air mineral untuk para relawan dan warga yang membutuhkan.
Jembatan sengkaling ambrol diterjang derasnya arus sungai Brantas, kemarin (4/11). Praktis, jembatan yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Malang itu, Dau-Karangploso itu tidak bisa dilintasi.
Banjir yang terjadi di wilayah Batu juga merembet ke wilayah Kota Malang Kamis (5/11) sore. Air kiriman turun melewati aliran Kali Brantas dan menghantam sebagian permukiman di tepi sungai tersebut. Diantaranya, Kampung Putih dan Kamp[ung Warna Warni Jodipan.
Banjir bandang yang melanda sejumlah titik di Kota Batu, sebenarnya sudah menjadi kekhawatiran sejumlah pihak cukup lama. Para pemerhati lingkungan pun sudah wanti-wanti akan terjadinya ancaman banjir maupun longsor. Sebab di kawasan pusat banjir tersebut, banyak sekali alih fungsi lahan hutan. Bahkan hutan lindung pun sudah ada yang berubah menjadi hamparan ladang sayur. Juga ada perubahan kawasan terbuka hijau menjadi tempat wisata.
Banjir bandang melanda Kota Batu kemarin (4/11). Luapan air bah yang diperkirakan berasal dari hulu sungai di kawasan Sumber Brantas itu menghantam sejumlah wilayah. Sebanyak 12 orang dilaporkan hanyut terseret air sungai dan hingga tadi malam sembilan orang berhasil diselamatkan. Ada juga dua orang yang tertimbun reruntuhan rumah dan masih dalam proses evakuasi hingga tadi malam.