Kinerja bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) diproyeksikan kembali bersinar tahun ini, dan diharapkan mampu lebih mengatrol pertumbuhan ekonomi di masa pemulihan pasca krisis akibat pandemi.
Dalam laporan keuangan konsolidasi audited posisi 30 Juni 2021, BRI mencatatkan pertumbuhan Fee & Other Operating Income sebesar 18.9 persen secara YoY. Pencapaian tersebut salah satunya dikontribusikan oleh pendapatan transaksi treasury yang tumbuh 102,95 persen YoY dari Rp 1,28 triliun menjadi Rp2,61 triliun
Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) terus berkomitmen untuk mendukung berbagai program yang digulirkan pemerintah dalam upaya membantu masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19. Berbagai program tersebut di antaranya, restrukturisasi kredit, penyaluran bantuan sosial (bansos), penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) pekerja, Banpres Usaha Mikro (BPUM) dan penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
JAKARTA – Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) semakin optimistis dalam penyaluran kredit di sisa tahun ini untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Apalagi Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis capaian pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2021 mencapai 3,31 persen dibandingkan dengan triwulan pertama 2021 atau secara quarter to quarter (qtq).
Pengguna ATM Link akan mulai dikenakan penyesuaian biaya tarik tunai dan cek saldo ketika bertransaksi di jaringan ATM Link per 1 Juni 2021. Namun demikian, Himbara yang terdiri dari BRI, Mandiri, BNI, dan BTN pun memastikan pengguna mendapatkan layanan yang mudah dijangkau dan murah.
RADAR MALANG - Dalam rangka mendorong mendukung GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai) atau mendorong cashless society serta untuk mengurangi ketergantungan masyarakat atas penggunaan uang tunai dalam bertransaksi, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) sepakat untuk mengembalikan biaya transaksi cek saldo dan tarik tunai.