Gegara ada dosen dan mahasiswa terpapar Covid-19, dua fakultas di Universitas Negeri Malang (UM) kembali memberlakukan kuliah daring. Dua fakultas tersebut yakni Fakultas Sastra dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Simak Berita Terkini nya di Radar Malang.
Universitas Negeri Malang (UM) bakal menjadi kampus negeri pertama di Malang Raya yang memberlakukan kuliah tatap muka 100 persen. Jika tidak ada aral melintang, perkuliahan luring penuh itu dimulai pada awal semester genap, yakni 24 Januari depan.
Berbeda. Itulah yang dilakukan oleh Universitas Widyagama (UWG) Malang dalam menggelar vaksinasi dosis kedua di kampusnya, kemarin (1/12). Untuk menarik peserta agar mau vaksin kedua, mereka menyiapkan hadiah total senilai lebih kurang Rp 50 juta.
Sejumlah persyaratan harus dipenuhi mahasiswa sebelum mengikuti pembelajaran luring di kampus mereka masing-masing. Hal ini sesuai dengan kebijakan pengetatan dengan standar protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan oleh kampus. Salah satunya adalah kewajiban swab PCR bagi mahasiswa luar Malang Raya yang akan mengikuti kuliah luring.
Universitas Negeri Malang (UM) menjadi kampus negeri pertama di Malang yang menerapkan sistem kuliah tatap muka. Mulai kemarin (25/10/21), sejumlah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sudah ngampus (kuliah di dalam kampus). Namun tentu dengan sejumlah pembatasan dan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Malang maupun pemerintah pusat sudah merestui kuliah luring, namun sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Malang masih berhati-hati. Mereka tidak langsung menggelar kuliah tatap muka. Salah satu alasannya, memprioritaskan percepatan vaksinasi untuk mahasiswa demi meminimalkan risiko penularan Covid-19.
Wali Kota Malang Sutiaji telah memberi izin pihak kampus untuk melakukan kuliah tatap muka. Termasuk wisuda luring pun dibolehkan. Artinya mahasiswa dari berbagai daerah sudah bisa masuk ke Kota Malang. Namun ada sejumlah persyaratan protokol kesehatan yang harus dipenuhi kampus agar kuliah tatap muka tidak menimbulkan klaster Covid-19 baru.