Pemkab Malang masih harus bekerja keras untuk memacu kinerja BUMD. Sebagai informasi, di Bumi Kanjuruhan-julukan Kabupaten Malang, terdapat tiga BUMD yang digadang-gadang mampu menunjang pendapatan daerah. Di antaranya yakni Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan, BPR Artha Kanjuruhan, dan Perumda Jasa Yasa.
Selama 2021, kinerja badan usaha milik daerah (BUMD) di Malang raya belum terlalu memuaskan. Sejumlah problem masih dihadapi mereka. Seperti problem internal, hingga sulitnya menggenjot potensi pendapatan akibat pandemi. Berikut penjabarannya.
KEPANJEN – Keberadaran dua hotel baru kelas bintang 4 di Kepanjen itu diharapkan bisa mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Malang dari sektor pajak. Namun kenaikannya tidak bisa langsung drastis. Ini karena operasional kedua hotel tersebut diperkirakan baru maksimal pada tahun 2022 mendatang.
Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tahun 2021 mencapai 7,07% (YoY) yang merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 16 tahun terakhir. Berbagai perbaikan yang terjadi di sektor Ekspor-Impor, Konsumsi Pemerintah, Investasi, dan Konsumsi Rumah Tangga harus dimaksimalkan untuk akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia ke depan.
MALANG KOTA – Ini salah satu tantangan besar buat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Di sisa waktu tahun ini, mereka diharapkan mampu memenuhi target pendapatan retribusi parkir senilai Rp 6 miliar. Sementara sampai awal bulan ini, mereka tercatat baru bisa menyerap pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir senilai Rp 3,5 miliar. ”Ya, targetnya segitu (Rp 6 miliar, red) dan kami saat ini fokus membina 3.500 jukir membantu tambahan pendapatan itu,” kata Kepala Dishub Kota Malang Heru Mulyono.
MALANG - Belasan miliar rupiah pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Malang dari sektor pajak siap-siap tergerus. Ini dampak dari pandemi Covid-19 dan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sejumlah kantong-kantong pendapatan tidak bergerak. Karena itu, rasionalisasi target jadi pilihan.