Kemampuan kita beradaptasi akan muncul bersamaan dengan kemampuan inovasi kita, oleh karenanya dalam situasi krisis seperti ini sudah bukan waktunya lagi kita terjerembab dan memelihara pesismisme
BERBICARA tentang kedaulatan maritim, maka kita akan diingatkan kembali akan kejayaan maritim Nusantara pada zaman terdahulu. Sebagaimana tertuang di banyak manuskrip sejarah perjalanan bangsa ini, pada abad ke-6 sampai pada abad ke-12 telah ada kerajaan-kerajaan dan kesultanan yang lebih dulu eksis di wilayah Nusantara dengan kejayaan serta kekuatan maritimnya.
Kurang lebih 3.500 tahun yang lalu pernah hidup seorang manusia yang kisahnya hari ini bisa dijadikan sebagai rujukan dan teladan akan masalah dan cobaan yang dihadapinya. Beliaulah Nabi Ayyub AS yang pernah ada dalam sejarah perjalanan umat manusia ini dan mengalami sebuah fase kehidupan cukup berat karena ujian dan cobaan yang dihadapinya.
Siapa yang tidak mengenal ZARA, perusahaan fashion yang berpusat di Spanyol itu. Perusahaan milik seorang pria bernama Amancio Ortega ini dikenal dengan gagasan ”Fast Fashion”. Istilah fast fashion yang akhirnya menjadi corporate value bagi ZARA ini memang sangat layak dilabelkan kepadanya.
DIALAH Muhammad Ali, petinju kelas berat yang diremehkan oleh petahana George Foreman. Pada 30 Oktober 1974 lalu, George yang dikenal sebagai petinju tak terkalahkan itu dijatuhkan oleh Muhammad Ali di ronde kedelapan. Keberhasilan Ali itu menjadi catatan tebal sejarah tinju kelas berat dunia WBC dan WBA.
BERDASARKAN data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 1.340 suku dari Sabang sampai Merauke. Suku dengan jumlah penduduk terbesar adalah Jawa, yakni 40,2 persen dari total penduduk Indonesia. Kemudian disusul suku Sunda 15,5 persen, Batak 3,6 persen, Madura 3,03 persen, dan sisanya suku Makassar, Bugis, Minahasa, dan Gorontalo.
SETAHUN sudah pandemi Covid-19 ini melanda negeri kita. Bukan hanya Indonesia, tapi hampir semua negara di belahan dunia ini terdampak keganasan virus korona. Bukan keganasannya, tapi efek yang ditimbulkannya melumpuhkan banyak sektor, terutama sektor perekonomian.
JANUARI lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data yang mengejutkan. Data itu menunjukkan, bakal ada perubahan yang signifikan dalam tataran sosiodemografi dan sosioantropologi di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Dialah Napoleon Hill, seorang peneliti sekaligus penulis buku ternama berkebangsaan Amerika. Buku itu ditulis pada tahun 1900-an. Setelah berdiskusi panjang dengan konglomerat Andrew Carnegie, Napoleon kemudian melakukan riset kepada sekitar 500 orang kaya lebih dari 20 tahun.