Akibat Covid-19, tiga anak di Kota Malang ini harus terpisah dan sebatang kara menjalani isolasi mandiri di rumah mereka yang berada di Perumahan Puskopad RT 05 / RW 03 Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Ibu SA, KH dan MA meninggal karena Covid-19, sementara ayah mereka harus menjalani perawatan di RSUD Kota Malang karena terinfeksi Covid-19.
Munculnya rasa nyeri punggung bawah (NPB) bisa dialami siapa saja tanpa melihat usia. Kondisi ini umum terjadi dan dirasakan banyak orang. Namun saat rasa nyeri itu terus muncul dan disertai gejala lainnya, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Angka kematian pasien Covid-19 yang tinggi di Kota Malang menghadirkan masalah baru. Saat ini tempat pemulasaraan atau perawatan jenazah di sejumlah rumah sakit (RS) mulai overload. Kondisinya hampir sama seperti bed occupancy ratio (BOR) atau tempat tidur pasien Covid-19 di sejumlah RS rujukan.
MALANG KOTA – Ini patut menjadi kewaspadaan bersama. Jelang dilaksanakannya sekolah tatap muka, ratusan anak usia pelajar terpapar virus korona. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengungkapkan, ada 253 anak usia 0-10 tahun yang terkonfirmasi positif Covid-19. Rinciannya, 136 balita, kemudian sisanya 117 anak usia pelajar, yakni 6-10 tahun.
Empat Rumah Sakit (RS) tambahan di Kota Malang, yang terpilih menjadi RS rujukan kini tengah bersiap-siap untuk menambah fasilitas. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang. RS yang beralamat di Jalan Rajasa nomor 27, Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini masih belum ada rencana menambah tenaga kesehatan (nakes).
Penambahan Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 telah disetujui melalui surat keputusan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Untuk itu, 4 RS tambahan kini tengah bersiap-siap untuk menambah fasilitas. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang yang akan menambah ICU khusus penanganan Covid-19.
MALANG KOTA - Agustus lalu, Kota Malang mendapat bantuan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) baru dari perusahaan swasta di Malang. Namun hingga saat ini, mesin tersebut belum dapat dioperasikan.
Meski anggaran insentif sebanyak Rp 2,55 miliar dari kementerian kesehatan (Kemenkes) telah diberikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, namun hingga saat ini pemkot belum memberikan insentif tersebut kepada para nakes.