KEPANJEN - Sebanyak 100 desa di Kabupaten Malang menerima bantuan penerima manfaat program Padat Karya Tunai Desa - Pemulihan Ekonomi Daerah (PKTD-PED), Selasa lalu (14/12). Bantuan tersebut diberikan kepada pemerintah desa (pemdes) yang telah berpartisipasi aktif dalam program pemenuhan akses sanitasi.
Ini bisa menjadi warning bagi para pejabat di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Jika Anda tidak ingin dimutasi, atau justru degradasi, sebaiknya tingkatnya kinerja. Syukur-syukur mampu mengukir prestasi. Sebab, Bupati Malang H M. Sanusi tidak segan-segan merotasi bawahannya. Bagi yang berprestasi berpeluang dipromosikan atau mendapat reward. Sebaliknya jika tidak ada peningkatan, terancam dimutasi.
Ide "gila" digulirkan Bupati Malang HM Sanusi. Belum genap setahun menjabat, dia sudah mewacanakan untuk mengubah nama Kabupaten Malang menjadi Kabupaten Kepanjen. Tentu usulan itu menuai pro dan kontra di masyarakat. Apalagi taka da hujan dan tak ada angin, ide ini mendadak diutarakan di tengah kondisi pandemi yang belum reda ini.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mendesak pemerintah pusat merealisasikan proyek tol Kepanjen secepatnya. Desakan itu dilakukan karena ada indikasi pengerjaan proyek yang menghubungkan Malang-Kepanjen tersebut bakal molor. Padahal, tahun ini Bupati Malang H M. Sanusi sudah jor-joran menggenjot infrastruktur, bahkan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) terkuras untuk infrastruktur jalan.
Kabupaten Malang kembali mendapatkan gelontoran vaksin sebanyak 224 ribu dosis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Kuota tersebut akan segera disistribusikan ke warga untuk mencapai target vaksinasi 25 ribu dosis per hari.
Kabupaten Malang memberi perhatian penuh kepada ibu hamil yang terinfeksi Covid-19. Bagi ibu hamil atau menyusui yang terpapar Covid-19, bakal ditempatkan di hotel atau vila.
Sejumlah rumah sakit (RS) rujukan nyaris penuh dan banyak tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar membuat warga yang positif Covid-19 memilih isolasi mandiri (Isoman). Setidaknya, saat ini sudah ada 300 penderita Covid-19 yang isoman, baik di safe house kecamatan maupun di rumah masing-masing.
Masuk zona merah, Bed Occupation Rate di Kabupaten Malang sudah capai 90 persen. Oleh karena itu, kini Pemerintah Kabupaten Malang mengambil langkah untuk menambah jumlah bed sebanyak 10 persen.
Banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar virus korona (Covid-19) menjadi perhatian serius Bupati Malang Drs H. M. Sanusi MM. Dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang kemarin (7/7) Sanusi meminta agar penanganan terhadap Nakes diprioritaskan.