Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Timur menyoroti regulasi Pemerintahan Kota Batu soal pembangunan yang dinilai belum melindungi konservasi lingkungan. Penurunan kuantitas mata air diharapkan menjadi perhatian para pemangku kebijakan untuk lebih baik lagi dalam membuat aturan.
MALANG – Kasus raibnya sejumlah pohon di lokasi sumber mata air diserusi Pemkab Malang. Kali ini langsung ditindaklanjuti Bupati Malang Drs H. M. Sanusi dan Wakil Bupati (Wabup) Drs H. Didik Gatot Subroto SH MH. Pohon yang ditebang oknum tersebut berada di Sumber Mata Air Polaman di Kecamatan Lawang dan Sumber Mata Air Wendit di Kecamatan Pakis.
KOTA BATU – Musim hujan membuat beberapa daerah krisis air bersih. Hal tersebut dikarenakan curah hujan tinggi yang membuat sungai dan sumur menjadi keruh. Namun, Kota Batu sebagai kota yang memiliki cukup banyak sumber air tak begitu berimbas.
Klaim sumber air di Kota batu yang hanya tersisa 53 titik dibantah oleh Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Pemcemaran Lingkungan Hidup DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Batu Kota Batu, Made Suardika. Menurutnya, jumlah sumber mata air di Kota Batu saat ini berjumlah 155 titik.
Kondisi sumber mata air yang ada di Kota Batu sangat memprihatikan. Diduga adanya pembangunan membuat setiap tahun resapan air yang ada berkurang sehingga membuat debit yang ada semakin berkurang juga. Diprediksi untuk masa depan seiring pertambahan penduduk, Kota Batu bakal kekurangan air.