PUJON KIDUL – Kafe sawah di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang merupakan salah satu objek wisata yang digemari wisatawan. Kemarin (8/5), dalam sehari saja dibanjiri 2.000 pengunjung.
Mulai 3 Mei sampai kemarin (5/5), Pemkab Malang mencatat setidaknya sudah ada 13.500 wisatawan yang berkunjung ke wilayahnya. Ini membuktikan prediksi terjadi “ledakan” jumlah wisatawan pascalebaran benar adanya.
Di Kota Malang, geliat wisata selama dua tahun terakhir juga cukup miris. Sebab, pada tahun 2020 dan 2021 ada tren penurunan wisatawan. Baik dari dalam maupun luar negeri. Ditahun ini, ditargetkan jumlah kunjungan wisatawan bisa naik.
Serupa dengan Kota Batu, jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Malang selama pandemi juga seret. Namun problem itu mulai terurai sejak awal tahun ini.
Momentum ”panen” kunjungan tamu bakal dinikmati para pelaku wisata di Malang raya. Melandainya kasus Covid-19 dan segera berlakunya masa cuti bersama Lebaran jadi alasannya. Dua kondisi itu membuat kunjungan wisatawan berpotensi naik secara drastis.
Ada kabar baik bagi perkembangan wisata di Kota Malang yang berpotensi bisa menggeliat
dengan tidak adanya pengetatan bagi para pemudik. Akibat kebijakan itu, diprediksi ada 3,9 juta orang bakal keluar-masuk wilayah Malang.
KABUPATEN – Grafik wisatawan nusantara (wisnus) di Kabupaten Malang meningkat sedikit dibanding tahun lalu. Dalam kurun tiga bulan pertama, Januari-Maret tercatat sebanyak 547.466 wisatawan.
Boon Pring merupakan salah satu jujukan wisata yang sangat terkenal di Kabupaten Malang. Sebelum pandemi, ekowisata yang berlokasi di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang itu kerap menjadi jujukan wisatawan untuk berakhir pekan mengisi liburan.
Saat pandemi Covid-19, desa wisata di Kota Batu juga mengalami penurunan jumlah pengunjung. Termasuk di Desa Wisata Oro-Oro Ombo. Beberapa warung di kawasan wisata ini terpaksa tutup karena sepinya pengunjung di rest area Jalibar Kota Batu.