MALANG KOTA – Titik pemberhentian bus Malang City Tour (Macito) dalam waktu dekat akan bertambah. Bus medium ke depan akan menyempatkan berhenti di kawasan Kajoetangan Heritage. Tujuannya, demi mendongkrak kunjungan Kampoeng Heritage yang berada di dalam perkampungan penduduk.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Widjaja Saleh Putra mengatakan, rencana penambahan titik pemberhentian Macito tersebut masih menunggu koordinasi lebih lanjut. Terutama koordinasi dengan pengurus kelompok sadar wisata (pokdarwis) Kampoeng Heritage.
”Karena masih perlu dipikirkan dan disepakati terkait lokasi pemberhentian serta durasi berhentinya,” ucap Widjaja, kemarin.
Menurutnya, durasi bus untuk berhenti paling ideal sekitar 30 menit. Jadi penumpang akan turun dan berkeliling menyusuri Kampoeng Heritage. Sedangkan bus akan menunggu dan memberi waktu istirahat bagi sopir dan crew yang bertugas.
Ketika durasi sudah habis, maka penumpang akan kembali naik dan melanjutkan perjalanan. Pejabat eselon II B Pemkot Malang itu menyebutkan tidak hanya Kajoetangan saja, tetapi kampung tematik lainnya akan dijadikan titik pemberhentian Macito.
”Tapi kita uji coba satu bus dulu nanti, dan kita lihat efektif meningkatkan wisatawan atau tidak,” tutupnya.
Sementara itu, petugas loket Kampoeng Heritage Kajoetangan Sri Mulyati mengatakan, selama awal 2023 masih ada sebanyak 1.290 wisatawan yang mengunjungi kawasan tersebut. Jumlah itu sangat berbeda jauh dengan kawasan koridor yang dikunjungi sebanyak 4.500 wisatawan selama dua bulan terakhir.
”Nanti rencananya di depan sini (pintu masuk di Jalan Basuki Rahmat) akan jadi pemberhentian Macito,” ujarnya.
Namun Sri menyebutkan rencana tersebut masih menunggu keputusan Dishub. Berbagai upaya akan dilakukan oleh pihaknya untuk menarik kembali wisatawan seperti menambah spot dan meningkatkan kebersihan.
”Mungkin setelah jalan satu arah ini kondusif,” tandasnya. (dur/adn)