KOTA BATU – Tidak ada istilah tutup untuk destinasi wisata Jatim Park (JTP) Group. Meski sedang ada rencana penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid II hingga 8 Februari, JTP Group tetap buka dan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
”Untuk yang tutup terkendala jam operasional hanya BNS (Batu Night Spectacular), sedangkan untuk yang lain maksimal tutup pada pukul 19.00 WIB,” terang Manager Marketing JTP Group Titik S. Ariyanto kemarin (22/1).
Memang ada dua destinasi wisata milik JTP Group yang buka hingga pukul 19.00 WIB, di antaranya adalah Museum Angkut dan JTP 3. Keduanya sama-sama buka pada pukul 11.00 WIB. Hal itu berbeda dengan Batu Love Garden (Baloga), Predator Fun Park, Eco Green Park, Museum Tubuh, serta JTP 1 dan 2. Objek wisata tersebut kompak buka pada pukul 8.30 hingga 16.00 WIB.
Upaya perputaran ekonomi yang harus tetap berlangsung menjadi alasan utama mereka tetap buka. Sebab, ada ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada sektor wisata. Meskipun sejak adanya pandemi jam kerja bagi para karyawan terbatas, mereka hanya bekerja selama 15 hari setiap satu bulan. ”Untungnya mereka juga paham akan keadaan yang sedang terjadi. Kami juga tak pernah membatasi seluruh karyawan,” ucapnya.
Kesiapan pengadaan sarana prasarana protokol kesehatan (prokes) juga membuat JTP Group percaya diri untuk buka. Seluruh destinasi yang ada sudah bersertifikat standar dalam kesiapan prokes. Selain itu, ada juga destinasi wisata yang mendukung wisatawan agar bisa meningkatkan imun tubuh sekaligus berekreasi.
Di Baloga contohnya. Dengan luas mencapai tujuh hektare, pelancong yang hadir bisa sekaligus berolahraga. ”Udara yang ada segar, pengunjung akan berjalan di tengah objek wisata yang terbuka. Bersama dengan kebahagiaan berekreasi akan lebih menguatkan imun pada tubuh,” jelasnya. Pihak pengelola juga menyediakan diskon bagi calon wisatawan Baloga. Terdapat potongan harga bagi masyarakat ber-KTP ataupun KK Malang Raya.
Menurut dia, sektor pariwisata tetap bisa berjalan dengan memperketat prokes karyawan maupun pengunjung yang datang tanpa harus memberhentikan roda ekonomi yang tetap harus berputar. ”Mudah-mudahan vaksin segera diberikan. Namun, jika hal tersebut terealisasi, pemberlakuan prokes harus tetap berjalan dengan baik,” harapnya.(rmc/wil/c1/abm)